-1
59 shares, -1 points
Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organis Dilema Mayoritas VS Minoritas
Disclaimer

Payung Merah adalah media yang menyediakan bacaan dan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.


“If religion has given birth to all that is essential in society, it is because the idea of society is the soul of religion”

– Emile Durkheim


Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organis: Dilema Mayoritas VS Minoritas – Masyarakat memasuki abad ke-21. Sebagian besar individu menyatakan dunia telah berubah dan sisanya setuju akan hal tersebut.

Sebagian kecil dari yang beragama kini menista kepercayaannya dengan alasan saintifikisme, jagad raya yang lebih besar, atau pun dengan alasan menyalahkan agama akan ketidakberhasilan pribadi yang belum dicapai. Di sisi lain, pandangan sebagian besar negara barat mulai mengadopsi kearifan lokal masyarakat timur serta sebaliknya masyarakat timur menjadikan “kearifan” individualisme barat sebagai jalan hidup.

Baca Juga: Jurnalisme Tipu Daya – Media yang Terpenjara

Namun satu hal yang tidak berubah adalah istilah mayoritas dan minoritas, di mana ia masih menguasai pola pikir masyakarat modern. Saat Anda hidup di Indonesia, perbedaan adalah satu fenomena yang tidak dapat dihindari. Ia sendiri ialah mutlak dan yang menjadikan negeri ini unik serta penuh drama.

Dengan beragamnya suku, agama, latar belakang budaya, kepercayaan, hingga sosial-ekonomi menjadikan masyarakat memiliki kelompok komunalnya sendiri dan membangun komunikasi awal melalui kelompok yang ada kemudian menyatu dalam payung Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Analisa Intelijen dalam Aksi Super Damai 2 Desember 2016

Perbedaan inilah yang akhirnya menimbulkan istilah mayoritas dan minoritas sering dipakai untuk membedakan suatu kelompok dengan kelompok lainnya selain kekhasan dari setiap masyarakat.

Dalam perkembangannya, istilah ini terus dipakai untuk menjustifikasi kelompok dalam masalah sosial-politik yang terjadi di Indonesia di mana satu pihak mayoritas menganggap dirinya sedang ditekan oleh kelompok minoritas dan sebaliknya kelompok minoritas klaim bahwa ketidakadilan terjadi akibat kepentingan kelompok mayoritas.

Baca Juga: Bagaimana Seharusnya Kita Belajar Dari Kebijakan Multikulturalisme di Kanada?

Bahkan kelompok-kelompok yang menjadikan dirinya sebagai korban ini meneriakkan solidaritas dan menentang perpecahan namun tidak ingin bersatu dengan kelompok yang memiliki pandangan berbeda.

Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organis

Solidaritas memainkan peran penting dalam persatuan bangsa Indonesia. Dalam menjalani kehidupan yang berbeda, solidaritas yang muncul dalam masyarakat memberikan kesempatan bagi tiap masyarakat untuk dapat menjalankan nilai awal yang dimilikinya.

Istilah solidaritas menurut Sosiolog kondang Emile Durkheim dibagi menjadi dua yaitu Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organis. Solidaritas Mekanik membentuk masyarakat tradisional yang memiliki latar belakang sama dan kelompok yang kecil.

Baca Juga: Tanah Penuh Harapan Itu Mulai Dirampas!

Kelompok ini memiliki cara bersosialisasi serta memiliki norma yang sama. Kelompok ini jauh dari sifat individualisme dan menumbuhkan solidaritas dalam persamaan yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok. Solidaritas Organis kemudian membentuk masyarakat modern dan menyatukan mereka.

Berbeda dengan Mekanik yang dibentuk oleh persamaan anggota, solidaritas di sini dibentuk akibat adanya perbedaan dalam tiap individu. Mereka memiliki nilai yang berbeda, cara berpikir yang berbeda dan karena peran ekonomi menjadi penting dalam masyarakat modern, pemikiran individualisme lebih mendominasi. Sehingga dalam memastikan masyarakat berjalan sesuai fungsinya, tiap individu berusaha untuk bergantung satu sama lainnya.

Solidaritas Durkheim ini dapat menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan dan pasca kemerdekaan di mana masyarakat pada masa pra-kemerdekaan dibangun oleh Solidaritas Mekanik dan pasca kemerdekaan hingga saat ini, Solidaritas Organis menyatukan perbedaan yang ada dalam masyarakat.

Baca Juga: Pembiaran Kejahatan Lingkungan: Apa dan Bagaimana?

Adalah hal yang membingungkan bila ada pihak yang meneriakkan solidaritas namun masih menggunakan istilah mayoritas dan minoritas di mana pola pikir ini adalah cerminan ketakutan kelompok masyarakat akan status tersebut dan kekhawatiran eksistensi kelompoknya.

Mengapa istilah ini masih digunakan di dalam negara yang telah bermufakat untuk menjunjung tinggi nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di mana persatuan telah dibangun melalui perbedaan masyarakat Indonesia?

Satu dari banyak jawaban yang paling mungkin mendekati kebenaran ialah faktor politis. Istilah mayoritas dan minoritas dimanfaatkan demi kepentingan beberapa pihak yang ingin mencapai keuntungan politis serta ekonomis. Siapa sajakah pihak-pihak ini?

Jawabannya, tidak lain adalah kelompok yang dominan dalam hal ekonomi. Segala sesuatu saat ini diukur oleh kekuatan ekonomi. Anda dapat melakukan apa saja bila memiliki kekuatan ekonomi, sebut saja menggerakkan massa dari satu tempat ke tempat lainnya, membeli hukum, membeli tanah untuk reklamasi, bahkan membeli keadilan.

Baca Juga: Amien Rais: Dia yang Prestasinya ‘Hanya’ Membawa Kita ke Era Reformasi

Itulah mengapa masyarakat harus berhati-hati akan permainan istilah mayoritas dan minoritas oleh kelompok yang dominan secara ekonomi untuk memecah persatuan yang telah terbangun. Karena setelah Anda memahami makna mendalam mengenai solidaritas, saat itu jugalah seharusnya Anda menghapus istilah mayoritas dan minoritas.


Referensi:

  • Ian Robertson. (1989). Society: A Brief Introduction. Worth Publishers
  • Media massa lainnya yang terpenjara.

Salurkan Pemikiranmu!

Ingin artikelmu diterbitkan seperti ini? Kamu bisa! Yuk, salurkan pemikiranmu lewat artikel opini dan listicle di Payung Merah!

 Tulis Artikel

Gabung LINE@


Bagaimana Menurutmu?

Mari Viralkan Tulisan Ini!

-1
59 shares, -1 points

Apa Reaksi Kamu?

Kesal Kesal
8
Kesal
Kocak Kocak
14
Kocak
Marah Marah
10
Marah
Kaget Kaget
16
Kaget
Inspiratif Inspiratif
19
Inspiratif
Keren Keren
5
Keren
Pilih Satu Format
Kuis Trivia
Serangkaian pertanyaan dengan jawaban yang benar dan salah yang bermaksud untuk menguji pengetahuan/wawasan
Opini
Tulis opini dan tambahkan elemen visual seperti gambar dan video
Listicle
Buat artikel dalam bentuk Listicle dan lengkapi dengan elemen visual