Disclaimer
Payung Merah adalah media yang menyediakan bacaan dan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
“Banyak orang menyukai sensasi, tidak peduli itu benar atau salah.”
Hoax dan Jurnalisme Netizen: Sebuah Fenomena – Hidup dalam dunia digital membuat kita semua menjadi manusia praktis, kemudahan mengakses dan menyebarkan informasi menjadikan kita lupa untuk mengecek apakah informasi yang sesuai fakta atau tidak.
Ditambah lagi godaan untuk eksis di media sosial dalam upaya mencari perhatian pengguna media sosial lainnya dengan menyebarkan sensasi yang belum tentu benar faktanya.
Target yang diincar bersifat umum meskipun ada beberapa yang menyesuaikan dengan kepercayaan politik dan agama yang dianut oleh pembaca setia. Jurnalis ini menyebarkan berita atau informasi sesuai dengan apa yang ingin pembaca lihat untuk menyenangkan hati mereka.
Mengapa mereka memilih untuk membaca apa yang mereka senangi? Prediksi saya karena pengguna media sosial di Indonesia banyak yang tidak dapat menerima fakta dan tidak mau tau dengan informasi yang menurut mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Baca Juga: Popularitas dan Elektabilitas Pilkada Serentak 2018 dan Menjelang Pemilu Pilpres 2019
Khususnya pada pendukung kelompok tertentu, sebagai contoh adalah fenomena media di Amerika Serikat dimana pendukung Donald Trump akan lebih condong membuka media FoxNews dan sebaliknya masyarakat yang tidak menyukai Donald Trump lebih memilih untuk melihat berita di channel CNN.
Situasi ini juga terjadi di Indonesia era pemilu 2014 hingga hari ini dimana target media massa maupun online adalah kelompok pendukung pihak tertentu berdasarkan preferensi politik dan agama.
Hoax dan Jurnalisme Netizen
Istilah netizen adalah akronim dari “net citizen” yang tidak lagi mengenal batas geografis masyarakat yang merupakan identitas sosial dunia online. Dengan perkembangan yang masif dunia online dan akses yang mudah terhadap internet, warga negara internet bertambah dan menggabungkan manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Baca Juga: Merajalelanya Kemiskinan di Indonesia
Situasi ini melahirkan dunia yang dipenuhi oleh reporter yang adalah netizen itu sendiri. Ketidakpuasan terhadap media mainstream menyebabkan netizen mencari caranya untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi dengan kemampuan berseluncur di media sosial.
Kemudian muncul jurnalisme netizen sebagai alternatif media mainstream dan perkembangan batu dalam dunia jurnalisme. Gerakan-gerakan netizen melalui dunia jurnalis ini menjadi fokus mereka sebagai kritik terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Indonesia yang saat ini adalah pasar besar bagi dunia online menjadi tempat yang bagus untuk berdirinya media-media online dimana start-up media muncul untuk menjadi tempat jurnalisme netizen menciptakan karyanya.
Meskipun ada juga pribadi-pribadi yang membuat halaman pribadi nya sendiri menjadi saluran informasi. Kembali pada pernyataan sebelumnya media-media online dan halaman pribadi yang ada ini adalah pemikiran yang nantinya mengikuti aliran kepercayaan yang dianut sehingga informasi yang disebarkan adalah untuk target pembaca yang telah terpilih.
Di balik sisi positif jurnalisme netizen, tentunya ada sisi negatif yang harus kita bayar dari kecanggihan teknologi, inilah yang disebut dengan informasi Hoax.
Baca Juga: Agama Sebagai Energi Pembebasan
Hoax ditujukan untuk menciptakan keuntungan bagi pihak-pihak yang menginginkan adanya kepanikan, ketidakpercayaan dan bahkan dapat berpotensi menjadi teror bagi masyarakat online dan juga masyarakat non-online.
Munculnya Jurnalisme netizen mencipatkan jurnalis Hoax. Mereka dibarengi dengan keahlian photosop dapat mengguncangkan netizen lain dengan informasi Hoax, tentu kita masih ingat dengan informasi Monumen Nasional yang dikabarkan tidak lurus lagi.
Informasi-informasi yang melenceng seperti ini merupakan informasi yang disukai oleh netizen, selain sebagai alternatif berita yang biasa terdengar. Kita juga dengan mudah menemukan HOAX lainnya yang tersebar untuk disebar untuk menimbulkan kepanikan dalam masyarakat.
Salah satunya adalah kejadian yang terjadi di Mako BRIMOB di bulan Mei. Banyak pihak yang menyebarkan situasi-situasi tidak benar terkait kondisi yang terjadi. Untungnya pihak kepolisian dapat mengkonfirmasi bahwa informasi yang disebarkan adalah tidak benar.
Baca Juga: Gen dan Standar Moral (Moralitas): Mengapa kita Baik?
Mengapa Hoax menjadi populer saat ini? Salah satu alasannya adalah keuntungan finansial dan keuntungan politis yang dapat diperoleh dengan mudahnya.
Berita sensasional akan mudah menarik perhatian dari netizen di Indonesia, sehingga kunjungan terhadap website akan menguntungkan bagi penyebar informasi. Hal ini didapatkan melalui iklan di media website yang diakibatkan popularitas dan kunjungan yang banyak dari netizen.
Keuntungan politis diperoleh dengan menyebarkan Hoax mengenai kebijakan politik dan keburukan oposisi politik untuk menciptakan ketidakpercayaan pada kelompok tertentu.
Pada tahap tertentu Hoax dapat berubah menjadi kekuatan untuk menyebar teror dalam masyarakat dimana kepanikan dan ketakutan akan situasi yang tidak benar disebarkan pada masyarakat.
Dalam tahun politik seperti ini, kemampuan menciptakan Hoax akan berpengaruh besar dalam mengubah pilhan masyarakat ditambah lagi malasnya masyarakat Indonesia untuk mengecek kebenaran memudahkan Jurnalis Hoax untuk mendapatkan keuntungan politis dan finansial.
Baca Juga: Membangun Pendidikan di Indonesia dan Mencapai MDGs
Faktanya sebagian masyarakat saat ini hanya ingin mendengar apa yang ingin mereka dengarkan yaitu hal-hal manis mengenai situasi saat ini meskipun hal tersebut tidak benar.
Mereka tidak memilih untuk melihat hal yang pahit padahal situasi itu adalah fakta yang terjadi di masyarakat. Jurnalisme netizen dan Hoax adalah situasi yang saat ini tidak dapat dihindari mengingat keuntungan yang dapat diperoleh dengan mengklik tombol kirim.
Sumber:
- Jay Heuben, Netizen Reporting and Media Criticism Pressure for a New Journalism
- Ronda Heuben, Netizens and the New News: The Emergence of Netizens and Netizen journalism
- Ronda Heuben, Netizen Journalism: The Emergence of New Forms of News that Can Improve the Policy Making Process
- http://aceh.tribunnews.com/2018/04/24/terlanjur-dipercaya-banyak-orang-ternyata-7-foto-ini-hoax
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171019112305-185-249426/alasan-hoax-mudah-tersebar-di-indonesia
- Gambar: Vebma.com
Salurkan Pemikiranmu!
Ingin artikelmu diterbitkan seperti ini? Kamu bisa! Yuk, salurkan pemikiranmu lewat artikel opini dan listicle di Payung Merah!
Gabung LINE@