Paradigma Teknokrasi
Sumber: Youtube.com

Pengaruh Paradigma Teknokrasi Dalam Kehidupan Masa Kini


Disclaimer

Payung Merah adalah media yang menyediakan bacaan dan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.


Pengaruh Paradigma Teknokrasi Dalam Kehidupan Masa Kini – Masalah mendasar lain yang lebih mendalam ialah cara manusia mengadopsi teknologi dan perkembangannya dalam paradigma yang seragam dan hanya berdasar pada penggunaannya prosedur yang logis dan rasional, tahap-tahap yang dilakukan untuk mendekati dan mengontrol objek yang berada di luar subjek.

Dengan kata lain, subjek yang hanya berfokus pada eksperimen-eksperimen tentang teknik kepemilikan, penguasaaan dan transformasi. Subjek dihadapkan pada sesuatu yang belum berbentuk, yang sepenuhnya digunakan untuk manipulasi semata.

Baca Juga: Momentum Baru Undang-Undang Pemberantasan Terorisme di Indonesia

Dalam perkembangan yang seperti ini, manusia akan dengan mudah menerima gagasan pertumbuhan tanpa batas, yang mana diantaranya telah banyak menggairahkan para ekonom, pemodal dan teknologi.

Gagasan yang didasarkan pada kebohongan dari hasil manipulasi tentang persediaan sumber daya alam yang tak terbatas, yang menyebabkan planet ini diperas habis-habisan.


Pengaruh Paradigma Teknokrasi Dalam Kehidupan Masa Kini

Efek dari penerapan paradigma itu pada seluruh realitas, manusia dan masyarakat, suatu yang nyata dalam degradasi lingkungan, tetapi itu hanya salah satu tanda dari reduksionisme yang memengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat dalam semua dimensinya.

Perlu dipahami bahwa produk-produk teknologi saat ini tidak netral yang telah menciptakan kerangka kerja sendiri yang pada akhirnya membentuk gaya hidup, dan mengarahkan peluang-peluang dalam masyarakat ke arah kepentingan kelompok-kelompok tertentu.

Baca Juga: Gen dan Standar Moral (Moralitas): Mengapa kita Baik?

Paradigma teknologi sudah menjadi begitu dominan sehingga akan sulit untuk mengabaikan segala sumber dayanya, dan lebih sulit lagi untuk menggunakannya tanpa didominasi oleh pola pikir yang baik.

Teknologi sekarang ini cenderung menyerap segala sesuatu ke dalam logikannya yang ketat, dan mereka yang hidup di tengah teknologi mengetahui dengan jelas bahwa apa yang pada akhirnya diperjuangkan dalam bidang ini bukanlah manfaat, dan bukanlah kesejahteraan umat manusia, tetapi akan sebuah dominasi yaitu orang berusaha berebut segala unsur alam dan kehidupan manusia.

Sehingga semakin berkurangnya kemampuan manusia untuk membuat keputusan, mendapatkan kebebasan yang hakiki dan semakin sempitnya ruang untuk membuat kreativitas lainnya.

Paradigma teknokratis juga cenderung untuk mendominasi bidang ekonomi dan politik. Ekonomi menerima setiap kemajuan teknologi yang membawa keuntungan, tanpa memperhatikan kemungkinan dampak negatif bagi manusia.

Baca Juga: Membangun Pendidikan di Indonesia dan Mencapai MDGs

Beberapa kalangan mempertahankan pandangan bahwa ekonomi dan teknologi sekarang ini akan menyelesaikan semua masalah lingkungan. Serta ada yang mengatakan bahwa masalah kelaparan dan kemiskinan yang terjadi akan diselesaikan melalui pertumbuhan pasar saja.

Perilaku mereka menunjukkan bahwa hal memaksimalkan keuntungan sudah cukup bagi mereka tanpa mengindahkan kepedulian terhadap lingkungan dan prihatin terhadap hak-hak generasi mendatang dalam menciptakan dan memproduksi produk mereka.

Manusia telah gagal melihat akar terdalam dari ketimpangan saat ini yang terkait dengan arah, tujuan, makna dan konteks sosial tentang perkembangan teknologi dan ekonomi.

Kehidupan manusia di dunia ini, lama-kelamaan diserahkan kepada keadaan yang dibentuk oleh teknologi, yang dipandang sebagai kunci utama untuk memaknai eksistensi hidup.

Baca Juga: Menjadi Budak Teknologi: Penjajahan Media Sosial (Season 1)

Realitas kehidupan yang konkret saat ini dihadapkan dengan berbagai gejala hidup, seperti kerusakan lingkungan, kecemasan, kehilangan tujuan hidup dan hidup bersama. Hal ini menunjukkan bahwa kenyataan lebih penting daripada sebuah gagasan.

Namun dibalik itu semua, manusia masih memiliki kebebasan yang mampu membatasi teknologi dan mengarahkan serta dapat menggunakannya untuk cara kemajuan lain, yang lebih sehat, lebih manusiawi, lebih sosial, dan lebih utuh.

Pembebasan dari teknokratis yang dominan pada waktunya memang terjadi. Misalnya, ketika perusahaan produsen skala kecil memilih bahan-bahan yang digunakan serta proses produksi yang ramah lingkungan.

Sambil memilih gaya hidup, kebahagiaan dan hidup bersama yang non-konsumtif, atau ketika teknologi diarahkan untuk menyelesaikan masalah konkret orang lain, seperti membuat suatu wadah dari sebuah aplikasi dalam bidang IT untuk penggalangan dana bagi mereka yang membutuhkan khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengenal 3 Filsafah Hidup Masyarakat Batak: Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon dan Perkembangannya

Apa yang sedang terjadi sekarang, sangat mendesak manusia untuk bergerak maju dalam sebuah revolusi budaya yang berani, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak netral, tetapi dapat melibatkannya, dari awal sampai akhir prosesnya, berbagai niat dan kemungkinan, dan dapat mengambil bentuk yang berbeda-beda.

Memang tidak ada yang menyarankan manusia kembali ke zaman batu, namun sangat penting untuk memperlambat langkah dan melihat realitas dengan cara lain, menyambut baik kemajuan yang positif dan berkelanjutan, dan pada saat yang sama memulihkan kembali nilai-nilai dan tujuan-tujuan agung yang hancur karena manusia telah menganggap dirinya yang paling berkuasa tanpa adanya kendali.


Sumber:

  • Paus Fransiskus, ENSIKLIK LAUDATO SI’, Perawatan Rumah Kita Bersama. Jakarta, 2016.

Salurkan Pemikiranmu!

Ingin artikelmu diterbitkan seperti ini? Kamu bisa! Yuk, salurkan pemikiranmu lewat artikel opini dan listicle di Payung Merah!

 Tulis Artikel

Gabung LINE@


Bagaimana Menurutmu?

Mari Viralkan Tulisan Ini!

Apa Reaksi Kamu?

Kesal Kesal
5
Kesal
Kocak Kocak
10
Kocak
Marah Marah
8
Marah
Kaget Kaget
14
Kaget
Inspiratif Inspiratif
17
Inspiratif
Keren Keren
2
Keren
Pilih Satu Format
Kuis Trivia
Serangkaian pertanyaan dengan jawaban yang benar dan salah yang bermaksud untuk menguji pengetahuan/wawasan
Opini
Tulis opini dan tambahkan elemen visual seperti gambar dan video
Listicle
Buat artikel dalam bentuk Listicle dan lengkapi dengan elemen visual