Disclaimer
Payung Merah adalah media yang menyediakan bacaan dan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Amien Rais: Dia yang Prestasinya ‘Hanya’ Membawa Kita ke Era Reformasi – Amien Rais, pria kelahiran Surakarta (Solo) 73 tahun silam kini tengah diterpa isu hangat seputar korupsi. Beliau yang sering disapa Pak Amien ini tentu tak akan tinggal diam.
Mengingat, dulu ketika beliau dengan semangatnya yang membara berhasil meruntuhkan rezim Orde Baru melalui gerakan masif rakyat (people power) bersamaan menghembusnya isu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang marak karena mengakarnya rezim dahulu.
Baca Juga: Nasionalisme Sang Menteri Perikanan dan Kelautan: Susi Pudjiastuti
Rakyat menjadi terbuka matanya, beliaulah yang membawa kunci. Kunci bagi generasi saat ini untuk merasakan nikmat ‘kebebasan’, terutama kebebasan politik dan ekonomi.
Ada upaya pengkerdilan karakter yang dihembuskan oknum-oknum tertentu, terlebih media oposisi yang menjadikan berita tentang beliau yang menerima aliran dana sebesar Rp 600 juta untuk menggiring publik, lalu mendiskreditkan tokoh ini.
Padahal, menurut Dahnil Anzar – Ketua PP Pemuda Muhammadiyah – Pak Amien Rais sama sekali tidak dikonstruksikan sebagai pelaku pidana yang disebut Pasal 55 dan 56 KUHP, bahkan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) saja tidak menguraikan beliau sebagai pelaku. Lantas mengapa publik begitu mudahnya menjustifikasi beliau sebagai pelaku sembari mengembangkan spekulasi-spekulasi liar?
Baca Juga: Sebuah Kritik: Pendekatan Epistemologi ala Barat
Jika memikirkan lebih dalam apa yang beliau telah lakukan bagi kemanusiaan, tentu tak terhitung banyaknya sejak beliau telah menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada. Apabila hanya reformasi yang bisa beliau berikan, sungguh itu lebih dari cukup.
Jadi, nikmat seperti apa yang telah diberikan Amien Rais bagi bangsa Indonesia lewat perjuangannya hingga Reformasi ‘lahir’?
- Dengan adanya Reformasi, ada provinsi di Indonesia (provinsi ke-27) yaitu Timor Leste, merdeka dan kini mampu berdiri sendiri sebagai bangsa yang utuh;
- Dengan adanya Reformasi, masyarakat semakin peduli dengan isu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, lalu muncul Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai pengejawantahan keinginan rakyat tersebut;
- Dengan adanya Reformasi, dihapuskannya Dwifungsi ABRI yang mengakarkan kekuasaan rezim otoriter Orde Baru, sehingga rakyat belajar bahwa kepemimpinan di bawah moncong senjata adalah kebebasan fana;
- Dengan adanya Reformasi, muncul pemimpin yang benar-benar dipilih rakyat, salah satunya Gus Dur yang banyak dielukan dewasa ini sebagai Bapak Kebhinekaan.
- Dengan adanya Reformasi, bukti bahwa rakyat benar-benar masih merealisasikan pemegang kekuasaan tertinggi di negara ini.
Dan masih banyak lagi, hanya karena reformasi. Yaa…, hanya karena reformasi.
Bacaan Selanjutnya:
Salurkan Pemikiranmu!
Ingin artikelmu diterbitkan seperti ini? Kamu bisa! Yuk, salurkan pemikiranmu lewat artikel opini dan listicle di Payung Merah!
Gabung LINE@