Disclaimer
Payung Merah adalah media yang menyediakan bacaan dan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
“Try to be a rainbow in someone’s cloud”
– Maya Angelou
Kesejahteraan Pelayan Kesehatan Masyarakat – Saat berbicara mengenai kesehatan, dua hal yang terbayang dalam pikiran manusia: hidup dan mati. Semakin maju sebuah peradaban yang didukung dengan perkembangan teknologi, pengetahuan mengenai kesehatan bagi manusia menjadi hal yang penting dan tidak bisa lagi diabaikan.
Dahulunya setiap individu berusaha mencari uang untuk mengobati dirinya akibat tindakan masa muda yang berbahaya bagi kesehatan, kini banyak masyarakat mulai sadar untuk mengaplikasikan hidup sehat. Mulai dari lingkungan, makanan, hingga setiap kali melakukan kegiatan.
Baca Juga: Kontroversi KPK: Lembaga Independen yang Politis
Dalam pentingnya menyadarkan masyarakat untuk menjalani hidup sehat, kita tidak dapat lupa dengan peran pelayan kesehatan untuk masyarakat. Siapa sajakah mereka?
Dokter, perawat, bidan, apoteker dan profesi lainnya terkait pelayanan kesehatan adalah sosok yang kita sering dengar namanya dan keberadaan mereka turut membantu dalam perwujudan hidup sehat masyarakat modern di Indonesia.
Eksistensi Pelayan Kesehatan Masyarakat, Sebuah Pilihan Untuk Kesejahteraan
Adalah sebuah kebanggaan bagi setiap individu untuk dapat menjadi salah satu dari pelayan kesehatan. Mulai dari biaya pendidikan yang lumayan merogoh kantong dan pandangan banyak dari orang tua yang percaya bahwa menjadikan anak mereka sebagai pelayan kesehatan akan menjadikan hidup mereka sejahtera di kemudian hari.
Selain itu ada juga alasan peminat memilih untuk menjalani profesi ini adalah inspirasi yang diberikan oleh dokter, suster, atau bidan yang dulu memberikan mereka pelayanan sehingga ingin mengaplikasikannya kembali untuk melayani masyarakat.
Baca Juga: Uang Tunai vs Uang Elektronik: Balada dalam Era Serba Teknologi
Terlepas dari alasan mereka memilih untuk menjalani profesi tersebut apakah benar kehidupan para pelayan kesehatan saat ini telah sejahtera atau pun sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
Sangat mudah kita menemukan kehidupan para dokter di kota-kota besar begitu mewah dan sejahtera namun akan lebih mudah lagi menemukan mereka pelayan kesehatan yang hidupnya jauh dari cukup di pedalaman dan pelosok atau pun sebagian kota di Indonesia.
‘Pahlawan’, itulah istilah bagi seseorang atau kumpulan orang yang berhasil memberikan manfaat bagi setiap makhluk hidup. Dan memberikan istilah tersebut bagi pelayan-pelayan kesehatan di pelosok atau pun di daerah perkotaan bukanlah sesuatu yang melebih-lebihkan.
Baca Juga: Teori Kepribadian: Penjelasan & Perkembangannya
Namun apakah jasa mereka berbanding lurus dengan yang mereka dapatkan agar dapat menjalankan kehidupan sehari-hari? Tentunya dalam hal ini pembahasan pelayan kesehatan difokuskan pada mereka pegawai tidak tetap kesehatan dan yang berada di dalam institusi kesehatan tanpa membuka praktek pribadi yang notabene masuk dalam kategori bisnis.
Beberapa upaya dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan tunjangan bagi pelayan-pelayan kesehatan khususnya yang berada di daerah terpencil. Hal ini dilakukan guna menunjang pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Selain itu tentunya adalah memperbaharui dan pengadaan alat-alat serta menambah unit-unit pelayanan seperti klinik dan puskesmas.
Pelayan Kesehatan yang Mulai Kurang Diperhatikan
Situasi lain yang menjadi penting untuk diperhatikan adalah angka pelayan satu berbanding seratus terhadap masyarakat yang dilayani, tentunya situasi ini dapat memberikan tekanan dan tingkat stress yang lebih tinggi.
Selama ini fokus yang menjadi bahasan utama adalah meningkatkan pelayanan kesehatan dan sedikit melupakan siapa aktor di balik perwujudan pelayanan kesehatan yang terpadu.
Baca Juga: Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organis: Dilema Mayoritas VS Minoritas
Mereka para pelayan kesehatan menjadi prioritas nomor sekian dalam penyusunan sistem pelayanan masyarakat sehingga dapat ditemui berita mengenai kesulitan ekonomi yang harus dihadapi oleh para pelayan tersebut.
Kasus-kasus yang dapat ditemui kejadian di tahun 2014 yang berlokasi di Banten dimana pada saat itu ratusan perawat, bidan, pegawai tidak tetap dan dokter bantuan tidak menerima gaji selama enam bulan.
Kejadian serupa terjadi di Maluku Utara dimana rumah sakit tempat mereka melayani belum membayarkan hak-hak seperti uang jasa umum dan gaji tenaga kontrak di tahun 2016.
Di tahun 2017 tepatnya di Kabupaten Timika, para dokter dan bidan tidak tetap melakukan aduan karena tidak lagi menerima gaji baik dari Kemenkes dan Pemda Timika serta ketidaksetaraan upah yang diterima.
Baca Juga: Pembiaran Kejahatan Lingkungan: Apa dan Bagaimana?
Contoh kasus ini menunjukkan adanya ketidakkonsistensian dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan dimana aktor penting seperti mereka tidak menjadi perhatian pemerintahan.
Mengapa Penting Memperhatikan Kesejahteraan Pelayan Kesehatan?
Jawaban paling utama adalah bertahan hidup, sama seperti manusia laiinya, mereka butuh hidup dan menghidupi keluarganya. Namun hal lain yang penting ialah menghindarkan mereka dari kemungkinan untuk melakukan kejahatan dalam proses pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Analisa Intelijen dalam Aksi Super Damai 2 Desember 2016
Jika hal ini terjadi maka banyak pihak lain yang akan dirugikan yaitu masyarakat, negara, serta nama profesi yang mereka pegang. Masyarakat akan dirugikan apabila pelayan kesehatan melakukan demonstrasi akibat upah mereka yang belum dibayarkan sehingga memperlambat pelayanan hingga berhentinya pelayanan yang berjalan.
Negara dirugikan apabila terjadi korupsi akibat tidak ada jalan lain bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok mereka. Tindakan negatif yang dilakukan oleh profesi kesehatan akan mempengaruhi kredibilitas profesi yang seharusnya menjunjung tinggi nilai profesionalitasnya.
Sehingga kesejahteraan pelayan kesehatan merupakan hal krusial yang tidak dapat dikesampingkan untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang terpadu.
Baca Juga: Mempertahankan Ketakwaan di Hadapan Media Sosial
Sebagai negara yang sudah masuk dalam fase berkembang menuju negara maju, masalah pelayanan kesehatan seharusnya semakin dibenahi dan menjadi prioritas seperti pengembangan sumber daya manusia, fasilitas penunjang, hingga sistem yang adil bagi masyarakat.
Referensi:
- Tunjangan Dokter Spesialis, Bidan dan Perawat Daerah Terpencil harus Ditingkatkan. (n.d.). Retrieved October 03, 2017, from https://beritamanado.com/tunjangan-dokter-spesialis-bidan-dan-perawat-daerah-terpencil-harus-ditingkatkan/
- Ratusan Perawat dan Bidan di RSUD Banten Tak Terima Gaji Selama Enam Bulan. (n.d.). Retrieved October 03, 2017, from http://www.beritasatu.com/nasional/192727-ratusan-perawat-dan-bidan-di-rsud-banten-tak-terima-gaji-selama-enam-bulan.html
- PT. VIVA MEDIA BARU – VIVA.co.id. (2016, October 24). Pemerintah Harus Perhatikan Kesejahteraan Dokter di Daerah. Retrieved October 03, 2017, from http://www.viva.co.id/berita/politik/838686-pemerintah-harus-perhatikan-kesejahteraan-dokter-di-daerah
- Dokter dan Perawat Demo, Katanya Honor dan Uang Jasanya Belum Dibayar. (n.d.). Retrieved October 03, 2017, from http://manado.tribunnews.com/2016/12/03/dokter-dan-perawat-demo-katanya-gajinya-belum-dibayar
- Abubar, P. M. (2017, July 27). Tenaga kesehatan Kemenkes keluhkan pembayaran gaji. Retrieved October 03, 2017, from http://www.antarapapua.com/berita/461981/tenaga-kesehatan-kemenkes-keluhkan-pembayaran-gaji
- Dokter, Bidan dan Perawat di Puskesmas Jakarta Timur Belum Gajian. (2015, December 15). Retrieved October 03, 2017, from http://poskotanews.com/2015/12/15/dokter-bidan-dan-perawat-di-puskesmas-jakarta-timur-belum-gajian/
Gambar: Bali Berkarya
Salurkan Pemikiranmu!
Ingin artikelmu diterbitkan seperti ini? Kamu bisa! Yuk, salurkan pemikiranmu lewat artikel opini dan listicle di Payung Merah!
Gabung LINE@